Article Detail
Penyegaran GPCB Ke-2 : " Iman yang dalam"
Kegiatan Penyegaran GPCB yang
kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 7 November 2025 di Aula Kantor Wilayah diikuti
oleh Bapak/Ibu Karyawan (Staff & PP) Unit Karya Kanwil Yogyakarta yang dimulai
pukul 14.00 s.d 15.30. Kegiatan ini dilakukan agar
para karyawan diingatkan kembali
& direfresh kembali untuk sama-sama belajar tentang Unsur-Unsur Pokok
Spiritulitas CB. Unsur Pokok Spiritualitas CB yang kedua yaitu Iman yang dalam.
Penyampaian materi kedua ini
,”Iman yang dalam” disampaikan oleh kelompok yang terdiri dari 4 orang (Bu
Emmy, Bu Wikan, Pak Yuda dan Pak Desan. Setelah penyampaian materi dilanjutkan
Implikasi Iman melalui Role Play. Role play kelompok 1 yaitu
tentang seorang karyawan yang hendak mengakhiri hidup karena terlilit pinjaman
online. Role play kelompok 2 tentang seorang siswa yang hendak
menjadi biarawan /biarawati namun mendapatkan penolakan dari keluarga karena
siswa tersebut anak tunggal. Role play kelompok 3 yaitu tentang Keluarga
Katolik yang marah dengan gereja karena tidak dilayani keinginannya.
Dari penampilan role play
tersebut diambil makna bahwa dalam berbagai situasi hidup Tuhan hadir dan
menyatakan diri-Nya, yang kadang sulit kita pahami dan terima. Kita diajak
untuk menyadari bahwa dalam situasi/peristiwa hidup apapun kita harus tetap
memiliki iman dan percaya kepada Allah. Kita dapat merasakan kehadiran-Nya dan
menemukan arti atau makna yang tersembunyi di balik peristiwa - peristiwa
hidup, jika kita memiliki iman dan percaya kepada Allah. Berkat iman, kita
mampu mengakui Allah yang adalah kasih dan senantiasa memenuhi kebutuhan kita.
Dia-lah sumber kekuatan dan Dia bekerja serta menuntun kita hari demi hari.
Seperti pelita yang diletakkan
diatas genteng, demikian kita dipanggil untuk
memancarkan kesaksian akan Allah yang hidup, dan mendekatkan diri pada Tuhan
dan sesama. Kita patut merayakan dengan penuh rasa syukur atas
bentuk kasih setia Allah. Dalam pertemuan ini nilai yang
diperjuangkan dalam perwujudan Spiritualitas CB yaitu Celebration
(Bersyukur), bahwa sebagai pribadi yang disatukan dan dipanggil dalam pelayanan
pendidikan, komitmen kita sebagai orang yang mengandalkan diri sepenuhnya
kepada penyelenggaraan Allah, yang tampak pada melayani dengan penuh
kegembiraan, mengembangkan sikap hidup yang beriman dan berpengharapan,
mensyukuri hidup sebagai anugerah, mampu melihat berbagai peristiwa yang
terjadi sebagai pengalaman yang positif, berharga dan disyukuri.
Oleh karena itu, kita tidak perlu
khawatir akan hidup kita (Mat 6:25). Bunda Elisabeth menyadari campur tangan
Allah dalam seluruh kehidupannya. Ia mengenal Allah sebagai Allah yang baik (EG
26), yang memelihara, yang mengatur segala sesuatu, yang menganugerahkan
rahmat-Nya dan memberkati setiap hari dengan apa yang dibutuhkan (EG 49), yang
memelihara orang miskin (EG 52), dan yang memberkati manusia setiap hari dengan
tangan-Nya yang kelihatan (EG 63).
(bsun).
Dokumentasi :
.jpg)
-
there are no comments yet
