Sejarah Lembaga
Sejarah Lembaga
Sejarah Singkat :
LAHIRNYA YAYASAN TARAKANITA
KANTOR WILAYAH YOGYAKARTA
Sejarah Yayasan Tarakanita Khususnya Kantor Wilayah Yogyakarta berawal pada tahun 1935 atas permintaan Yayasan Kanisius, ada beberapa suster yang mulai mengajar di sekolah-sekolah katolik, yaitu di sekolah semacam HCS di daerah Loji Kecil, yang dikenal dengan nama “School voor de Chineesche Leerlingen”, di sekolah rakyat (Volkschool) di Gowongan dan sekolah di Ganjuran.
Mula-mula sekolah Kanisius Gowongan bernama “ standaard school” atau sekolah standar, yang terdiri dari kelas I sampai kelas V. Pada tahun 1935 dibuka semacam sekolah lain yaitu sekolah dasar untuk putri-putri saja, dari kelas I sampai dengan kelas VI, dan dibagi menjadi dua bagian:
- Kelas I sampai dengan kelas III disebut Volkschool atau disingkat sebagai VS.
- Kelas IV sampai dengan kelas VI disebut Meisjes Vervolgshool, disingkat menjadi MVS.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, atas dasar inspirasi atau “impian” dari Sr. Laurentia De sain, CB. dan Sr. Catharinia Liedmeier, CB sewaktu mereka berdua masih berada dalam kamp tahanan Jepang di Muntok (Pulau Bangka), di Yogya mulai didirikan berbagai sekolah, yaitu SMP Stella Duce Dagen, SMAK Stella Duce di jalan Sumbing dan SGA Stella Duce yang awalnya menempati sebuah garasi milik dr. Yap yang letaknya di jalan Code, Kota Baru, yang sekarang ini menjadi gedung RRI.
Semula segala urusan administrasi dan subsidi dilaksanakan oleh Yayasan Kanisius, yang menjadi milik para Romo SJ. Yayasan Kanisius itu didirikan pada tahun 1918, dan mengelola banyak sekolah, baik di kota maupun di desa-desa di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Melihat perkembangan urusan yang semakin banyak, dan itu berarti menambah beban tugas Yayasan Kanisius, maka missie overste para suster CB di Indonesia yaitu Sr. Laurentia, CB. bersama dewannya dan juga bersama Sr. Catharinia, CB. yang waktu itu diberi tugas sebagai “super visor” untuk sekolah-sekolah milik CB, mengadakan pembicaraan, yang akhirnya mengambil keputusan untuk mendirikan suatu Yayasan Pendidikan. Keputusan itu diambil pada tanggal 29 April 1952, yang merupakan hari jadi Kongregasi CB yang ke 115. Memang keputusan tersebut baru terwujud secara resmi di hadapan notaris RM. Wiranto di Yogyakarta pada tanggal 07 Juli 1952. Adapun yang mengusulkan nama “Tarakanita” adalah almarhum Bapak E. Djaja Endro, guru bahasa Jawa Kuno di SMAK Stella Duce. Tarakanita yang artinya “ Bintang Penuntun” yang dalam bahasa Latin “ Stella Duce “. Nama Tarakanita itu diambil dari Bahasa Sansekerta.
Adapun para pendiri Yayasan Tarakanita adalah sebagai berikut:
- Sr. Ursulia, CB.,
- Sr. Catharinia, CB.,
- Sr. Bernardia, CB.,
- Sr. Marie Johanna, CB.,
- Ibu Hardjosoebroto,
- Bapak Markus Manguntiyoso,
- Bapak E. Sudarmo,
- Romo van Thiel, SJ.
Dalam mengarungi jaman sejak tahun 1952 bahtera Yayasan Tarakanita telah mengalami beberapa kali perubahan Anggaran dasar. Perubahan Anggaran Dasar I terjadi pada tahun 1957, dengan susunan pengurus sebagai berikut:
Ketua : Sr. Bernardia, CB.
Penulis : Sr. Xaveria, CB.
Bendahara : Sr. Catharinia, CB.
Pembantu : 1. Nyonya Hardjosoebroto
2. Tuan Markus Manguntiyoso
Pada tahun 1984 perubahan Anggaran Dasar II, yang disyahkan pada tanggal 24 Oktober 1984 oleh notaris Raden Ma’roef Suprapto di Yogyakarta.
Pada tanggal 10 September 1986 terjadi perubahan Anggaran Dasar III, disyahkan di hadapan notaris Henricus Subekti, SH. di Klaten.
Pada tanggal 24 Juni 1987 perubahan Anggaran Dasar IV disyahkan di hadapan notaris Raden Ma’roef Suprapto di Yogyakarta. Perubahan ini dilakukan dalam rangka memenuhi Undang-Undang no. 8 tahun 1985 tentang kemasyarakatan (ke”ormas”an).
Sejak berdirinya pada tanggal 07 Juli 1952, Pusat kedudukan Yayasan Tarakanita berada di Jln. Terban Taman 30, yang sekarang bernama Jln. Cik Di Tiro 30 Yogyakarta, dan hanya merupakan satu-satunya Yayasan Pendidikan milik Kongregasi CB di Indonesia. Baru dalam rapat Badan Pengurus lengkap yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1988 telah diputuskan antara lain untuk memindahkan kedudukan dan Kantor Pusat Yayasan Tarakanita dari Yogya ke Jakarta, di jalan Balai Pustaka Barat, nomor 712 A Rawamangun, Jakarta Timur.
Perubahan pndah tempat dan kedudukan ini disyahkan oleh notaris Raden Ma’roef Suprapto di Yogyakarta pada tanggal 21 November 1988. Peristiwa itu dicatat sebagai perubahan Anggaran Dasar V. Akte tersebut telah terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada tanggal 26 Januari 1989, dengan nomor 27/Leg/1989.
Setelah Kongregasi CB membeli gedung di jalan Salemba Tengah 8, dan setelah gedung itu direnovasi antara lain untuk ekonomat CB di Jakarta dan juga untuk komunitas CB, maka Kantor Pusat Yayasan Tarakanita dipindahkan dari Rawamangun ke jalan Salemba Tengah nomor 8, menempati gedung induk, lantai II. Sedang di kompleks yang sama sudah ada Kantor Yayasan Tarakanita Cabang Jakarta yang sejak tahun 1981 dipindahkan dari kantornya yang lama yang ada di jalan Barito kebayoran Baru. Pada tanggal 10 Februari 1981 Sr. Agnes Redempta CB pindah ke Salemba Tengah 8 karena mendapat tugas sebagai pimpinan Yayasan Tarakanita Cabng Jakarta sekaligus menjadi tenaga eksekutif Kantor Yayasan yang berlokasi di jalan Salemba Tengah 8.
Dengan masuknya Kantor Yayasan Pusat di jalan Salemba Tengah 8 maka Kantor Yayasan Tarakanita Cabang Jakarta dipindah ke Rawamangun, Jakarta Timur, yaitu di jalan Balai Pustaka Barat No. 712 A.
Selanjutnya pada tanggal 14 Februari 1989 di hadapan notaris Henricus Subekti SH di Klathen, telah disyahkan perubahan Anggaran Dasar yang ke VI. Hal itu dilaksanakan karena pada tahun 1989 itu pemerintah menghapuskan keberadaan SPG. Maka Yayasan Tarakanita mengambil keputusan:
- SMA Stella Duce, jalan Sabirin berubah nama menjadi SMA Stella Duce I,
- SPG Stella Duce I yang berlokasi di Lapangan Trenggono beralih fungsi menjadi SMA Stella Duce II
- SPG Stella duce II Bantul beralih fungsi menjadi SMA Stella Duce III.
Untuk diketahui bahwa dalam tahun yang sama berdirilah TK Tarakanita dan SD Tarakanita di Solo Baru. Dua sekolah baru ini dibawah naungan Yayasan Cabang Yogyakarta.
Pada tanggal 08 Oktober 1996 diadakan perubahan Anggaran Dasar yang ke VII. Anggaran Dasar ke VII ini direvisi pada tahun 2002 karena ada penggabungan (merger) dua Yayasan Pendidikan milik Kongregasi CB, yaitu Yayasan Pendidikan Karolus Borromeus yang disatukan dengan Yayasan Tarakanita.
Anggaran Dasar terbaru atau yang ke VIII disyahkan oleh notaris pada tanggal 20 Juli 2002, sedangkan secara intern sudah ditetapkanpada tanggal 15 Juli 2002. Perubahan ini sekaligus juga untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan.
Mulai tahun 2002 Yayasan Tarakanita memiliki 7 Wilayah, yaitu:
- Wilayah Jakarta,
- Wilayah Tangerang, Banten,
- Wilayah Yogyakarta,
- Wilayah Jawa Tengah
- Wilayah Surabaya
- Wilayah Lahat,
- Wilayah Bengkulu.
Dalam perkembangan selanjutnya karena Kantor Pusat yang berlokasi di Jalan Salemba Tengah 8 sudah menjadi terlalu sempit untuk melayani segala urusan Yayasan Tarakanita, maka Yayasan Tarakanita membeli gedung yang letaknya di Jalan Salemba Tengah nomor 23. Setelah gedung direnovasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan, maka Kantor Pusat pindah ke gedungnya yang baru di jalan Salemba Tengah 23. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 25 November 2002.
Beberapa peristiwa penting yang dialami oleh Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta sejak berdirinya pada tanggal 07 Juli 1952:
1. Tahun 1954:
Yayasan Kanisius Pusat di Semarang menyerahkan 4 sekolah kepada Yayasan Tarakanita Yogyakarta, yaitu:
- TK Tarakanita Bumijo,
- SD Tarakanita Bumijo I dan II,
- SMP Stella Duce Tarakanita Dagen
- SPG Stella Duce Putri, Jalan Sabirin.
2. Tahun 1955:
Sr. Bernardia, CB. menggantikan Sr. Ursulia, CB. sebagai Ketua Yayasan Tarakanita. Tugas ini akan diembannya terus menerus sampai dengan tanggal 23 Oktober 1990, waktu Sr. Bernardia, CB. secara tiba-tiba jatuh sakit yang sangat parah, dan ternyata tidak dapat disembuhkan.
3. Tahun 1962:
SPSA/SMPS berdiri, menumpang di Kompleks SMA Stella Duce, di Jalan Sabirin 3B Yogyakarta. Pada tahun yang sama ini pengelolaan SMAK Stella Duce Putri yang sampai saat ini bernaung di bawah Yayasan de Britto, dialihkan pada Yayasan Tarakanita.
4. Tahun 1967:
Akademi kewanitaan berdiri. Pendirinya adalah Sr. Vincenza, CB. Pada awal tahun 1967 SMA Stella Duce Jalan Sabirin membuka “kelas jauh” di jalan Suryodiningratan 13 Yogyakarta yang menampung siswi-siswi yang berasal dari daerah Yogyakarta bagian selatan agar tidak terlalu jauh kalau mau masuk ke SMA Stella Duce.
5. Tahun 1972:
SMP Stella Duce Suryodiningratan berdiri di bawah naungan Yayasan Pendidikan Karolus Borromeus (YPKB). Pendirinya adalah Sr. Bernardia, CB. yang sekaligus merangkap menjadi kepala sekolahnya.
6. Tahun 1972:
SMP Stella Duce pindah dari Bumijo kembali ke Jalan Dagen 179. TK St. Yusup dan SD St. Yusup I, II, dan III dari Dagen, pindah ke Bumijo dan menjadi satu dengan SD Tarakanita Bumijo dan TK Tarakanita Bumijo. Di Bumijo ada SD Bumijo I, II, III, IV, V dan VI.
7. Tahun 1973:
SD Katolik Ngembesan yang mempunyai “kelas jauh” di Tritis diserahkan kepada Yayasan Tarakanita dari yayasan Aloysius Turi Sleman. Baru pada tahun 1976 SD Tritis dipisahkan dari SD Ngembesan dan berdiri sendiri sebagai satu unit karya.
8. Tahun 1976:
Yayasan Tarakanita Perwakilan Magelang dibentuk dengan ketuanya dirangkap oleh Sr. Bernardia, CB.
9. Tahun 1978:
AKWA berubah menjadi AKTK.
10. Tahun 1979:
SPG Soegijapranoto Bantul yang dikelola oleh Badan Usaha Pendidikan Putra Bakti Bantul, dan yang letaknya di Ganjuran, diserahkan kepada Yayasan Tarakanita, dan berubah nama menjadi SPG Stella duce II Bantul.
11. Tahun 1984:
Sr. Bernardia, CB. melepaskan jabatan sebagai Ketua Yayasan Tarakanita Perwakilan Magelang. Yayasan Tarakanita Perwakilan Magelang tetap di bawah Yayasan Tarakanita Yogyakarta. Tugas sebagai Ketua Yayasan Tarakanita Perwakilan Magelang dipercayakan kepada Sr. M. Henricia, CB.
12. Tahun 1989:
Yayasan Tarakanita meresmikan adanya:
- SMA Stella Duce I, Jalan Sabirin Yogyakarta,
- SMA Stella Duce II, Lapangan Trenggono, Yogyakarta,
- SMA Stella Duce III, Ganjuran Bantul.
Pada tahun yang sama berdirilah TK Tarakanita dan SD Tarakanita Solo Baru.
13. Tahun 1990:Yayasan Pendidikan Karolus Borromeus menyerahkan pengelolaan SMP Stella Duce Suryadiningratan kepada Yayasan Tarakanita Yogyakarta. Berhubung pada tanggal 24 Oktober 1990 Sr. Bernardia, CB. jatuh sakit, maka Sr. M. Justa, CB. ditunjuk sebagai Pejabat Sementara Yayasan Tarakanita Cabang Yogyakarta. Tanggal 01 Juli 1991 Sr. Sesilia, CB. selama tiga bulan ditunjuk sebagai Ketua Yayasan Tarakanita Cabang Yogyakarta. Sesudah itu Sr. M. Justa, CB. ditetapkan menjadi ketua yayasan Tarakanita Cabang Yogyakarta terhitung mulai tanggal 01 September 1992 sampai dengan tanggal 31 Desember 1994. Pengganti Sr. M. Justa, CB. adalah Sr. Surani, CB. terhitung mulai tanggal 01 Januari 1994 sampai sekarang.
14. Tahun 1993:
SMP Tarakanita Solo Baru berdiri.
15. Tahun 1996:
Dalam rangka usaha mengadakan reorganisasi Yayasan Tarakanita, Pengurus Yayasan Tarakanita hanya ada satu di Indonesia, yaitu di Jakarta. Istilah Yayasan Tarakanita Cabang diubah menjadi Kantor Cabang yang dipimpin oleh Kepala Kantor Cabang.
16. Tahun 2000:
Yayasan Tarakanita Perwakilan Magelang dipisahkan dari Yayasan Tarakanita Cabang Yogyakarta, dan menjadi cabang tersendiri dengan nama Yayasan Tarakanita Cabang Jawa Tengah. Dengan demikian maka pengelolaan TK, SD dan SLTP Tarakanita Solo Baru diserahkan ke Cabang Jawa Tengah.
17. Tahun 2002:
Pada tanggal 06 Agustus 2002 Dewan Pimpinan Provinsi CB Indonesia membentuk team untuk mempersiapkan tindak lanjut terhadap Undang-Undang mengenai ke “Yayasanan” (Undang-undang nomor 16 tahun 2001). Dewan Pimpinan Provinsi CB Indonesia menegaskan bahwa yayasan Tarakanita tetap milik Kongregasi CB, dan bahwa organ Yayasan tidak termasuk karyawan Tarakanita.
Sejalan dengan proses reorganisasi Yayasan Tarakanita sekaligus menyesuaikan diri dengan Undang-Undang no. 16 tahun 2001 tentang Yayasan, maka istilah “Cabang” diubah menjadi “Wilayah”. Ada 7 wilayah yaitu: 1. Bengkulu, 2. Lahat, 3. Jakarta, 4. Tangerang-Banten, 5. Yogyakarta, 6. Jawa Tengah dan 7. Surabaya. Sejak saat itu nama kita adalah Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta.