Article Detail

Rabu Abu

Rabu Abu merupakan hari pertama masa Pra-Paskah, yaitu 40 hari sebelum hari Minggu Paskah (tidak termasuk hari 6 hari Minggu selama masa Pra-Paskah). Masa Pra-Paskah, yaitu masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri untuk menyambut Paskah yang dimaknai sebagai Kebangkitan Kristus dan Penebusan dosa kita.

Angka “40” selalu mempunyai makna rohani sebagai lamanya persiapan. Misalnya, Musa berpuasa 40 hari lamanya sebelum menerima Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 34:28), demikian pula Nabi Elia (lih. 1 raj 19:8). Tuhan Yesus sendiri juga berpuasa selama 40 hari 40 malam di padang gurun sebelum memulai pewartaan-Nya (lih. Mat 4:2).

Pada hari Rabu Abu, umat katolik datang ke Gereja dan diberi tanda salib dengan abu sebagai simbol upacara ini pada dahinya. Simbol ini mengingatkan umat akan ritual Israel pada jaman dahulu di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan dan pertobatan (Ester 4:1, 3). Dalam Mazmur 102:10 penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu": "Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan."

Iman atau diakon membubuhkan abu pada dahi kita sambil berkata: "Ingatlah, kita ini abu dan akan kembali menjadi abu" atau "Bertobatlah dan percayalah kepada Injil".
Abu yang digunakan pada Hari Rabu Abu berasal dari daun-daun palma yang telah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun sebelumnya yang telah dibakar. Setelah Pembacaan Injil dan Homili abu diberkati. Abu yang telah diberkati oleh gereja menjadi simbol sakramentali.

Sebagai orang Katolik wajib berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Jadi, selama masa Pra-Paskah, kewajiban puasa hanya dua hari saja. Yang wajib berpuasa adalah semua orang beriman yang berumur antara delapan belas (18) tahun sampai awal enam puluh (60) tahun.

Puasa berarti makan kenyang hanya satu kali dalam sehari. Dapat dipilih sendiri untuk waktunya pagi, siang, atau malam. Harap dibedakan makan kenyang dengan  makan sekenyang-kenyangnya. Makan kenyang satu kali sehari bukan berarti kita boleh makan snack/cemilan berkali-kali sehari. Ingatlah tolok ukurnya adalah pengendalian diri dan keinginan untuk turut merasakan sedikit penderitaan Yesus di Kayu Salib demi keselamatan dunia.

Orang Katolik wajib juga berpantang pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Agung, Jadi hanya 7 hari selama masa Pra Paskah.  Yang wajib berpantang adalah semua orang Katolik yang berusia empat belas (14) tahun ke atas.

Pantang berarti melawan segala bentuk kesenangan diri. Contohnya  Pantang daging, pantang rokok, pantang garam, pantang gula dan semua manisan, seperti permen, pantang hiburan seperti radio, televisi, bioskop dan masih banyak lagi yang lainnya.

Karena begitu ringannya, kewajiban berpuasa dan berpantang, sesuai dengan semangat tobat yang hendak dibangun, umat beriman, baik secara pribadi, keluarga, atau pun kelompok,
Bila dikehendaki masih bisa menambah sendiri puasa dan pantang secara pribadi, tanpa dibebani dengan dosa bila melanggarnya. (AAH)

Selamat berpantang dan berpuasa!

 

Sumber:

http://www.imankatolik.or.id/pantang-dan-puasa.html

http://gempar-news.blogspot.com/2012/02/sejarah-hari-rabu-abu.html

http://st-andreas.or.id/content/view/241/1/

http://katolisitas.org/7997/mengapa-disebut-rabu-abu

http://pelakufirman.blogspot.com/2013/02/rabu-abu.html

http://katolisitas.org/1914/berpuasa-dan-berpantang-menurut-gereja-katolik

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment