Article Detail
Waktu Yang Tepat Anak Boleh Menggunakan Handphone
Gadget terutamanya handphone mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan anak-anak jaman sekarang. Hal ini ditambah dengan beragam fitur yang ada dalam handphone yang tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi melainkan juga hiburan yang disajikan lewat fitur-fitur menarik seperti game, radio, kamera, dan video. Handphone dengan fitur yang sederhana pun biasanya dilengkapi dengan fasilitas game. Inilah yang menarik perhatian anak-anak selain ringtone yang bisa di atur dan juga soft case yang lucu seperti batman, Barbie, maupun Frozen.
Dalam menyikapi perkembangan teknologi saat ini termasuk handphone ada baiknya kita mengetahui waktu yang tepat dalam pemberian gadget pada anak anda. Berikut ini tips kapan sebaiknya memperkenalkannya kepada anak:
1. Tidak ada batasan Tertentu
1. Tidak ada batasan Tertentu
Meski anak usia di bawah dua tahun sedang senang-senangnya menekan tombol dan menonton video, tidak berarti mereka sudah siap menggunakan gadget. Menurut Dr. Carolyn Jaynes, pakar dari perusahaan mainan edukasi, Leapfrog Enterprises, cara belajar terbaik untuk anak usia di bawah dua tahun adalah melalui interaksi dan berekplorasi dengan dunia nyata. Menghabiskan waktu di depan layar, tentu akan mengurangi aktivitas menggunakan panca indranya. Bereksplorasi di usia balita merupakan proses terbaik dalam masa pertumbuhan. Dikatakan Carolyn, seorang anak akan siap bermain dengan gadget pada umur empat hingga lima tahun. Di usia tersebut, anak sudah dapat menggunakan gadget selama orang tua mendampinginya beraktivitas dengan perangkatnya. Psikolog anak dari Klinik Anakku, Ike R. Sugianto, Psi menuturkan handphone baru boleh diberikan saat anak benar-benar membutuhkan dan bisa dipercaya memegangnya.
Hal senada dikemukakan psikolog anak dari UI, Dra. Mayke S Tedjasaputra MSi. Menurut Dia, sulit untuk menentukan berapa usia yang tepat, tapi minimal kelas 5 SD (usia 10-11) atau lebih baik setelah anak duduk di bangku sekolah menengah saja. Pada usia ini, mereka sudah ini mereka sudah memasuki awal praremaja sehinga diharapkan akan lebih mudah diberi pengertian tentang dampak positif dan negatifnya. Yang perlu diingat bahwa memberikan Handphone pada anak juga harus dilihat dari kepentingannya. Kalau anak merengek minta handphone sekadar ikut-ikutan temannya, itu tidak benar dan sangat tidak dianjurkan. Psikolog Ci Kusumawardhani ikut berpendapat pula pembatasan anak yang boleh memiliki handphone tidak saklek. Pasalnya banyak orangtua yang mengajarkan anak sesuatu informasi melalui gadget.
2. Perlunya pendampingan orang tua
2. Perlunya pendampingan orang tua
Jika anak sudah siap bermain dengan Handphone sangat disarankan agar orang tua selalu mendampingi anaknya dalam beraktivitas. Sebaiknya, interaksi dengan Handphone maupun komputer dilakukan dalam ruang keluarga. Seperti yang dikatakan psikolog Tika Bisono, jangan membiarkan anak-anak menggunakan gadget terutamanya handphone di kamar mereka. Dengan begitu, orang tua dapat selalu memonitor dan menemani aktivitas anak saat mencoba aplikasi baru. Sebab, tak jarang ada game ber-genre dewasa yang ikut tampil saat anak ingin mengunduh game dari apps store, seperti Google Play Store atau Apple Store. Bahkan, ada iklan game dewasa yang tiba-tiba muncul saat Anda terhubung dengan Internet.
3. Batasi waktu
3. Batasi waktu
Batasi waktu bermain anak dengan handphone-nya. Untuk anak usia empat hingga lima tahun, sebaiknya tidak lebih dari setengah jam dan untuk anak usia enam hingga tujuh tahun, tidak lebih dari sejam. Terlalu lama berhadapan dengan layar gadget dapat mengakibatkan kerusakan pada mata anak.
4. Konten yang sesuai
4. Konten yang sesuai
Perhatikan aplikasi yang sesuai dengan umur anak. Untuk pengguna iPad dan Android kini tersedia beberapa game edukasi yang bersifat interaktif untuk melatih daya ingat, berpikir, seperti puzzle, menggambar, mewarnai, dan lain sebagainya. Namun tetap dampingi anak dalam memilih game yang dia sukai.
5. Menunjang kurikulum
5. Menunjang kurikulum
Untuk anak usia sekolah, usahakan penggunaan smartphone atau tablet yang menunjang kegiatan belajar. Dengan aplikasi yang menunjang kurikulum pelajaran, anak dapat lebih bereksplorasi mengenai tata surya, lingkungan alam, dan aplikasi lainnya yang tidak ada di buku sekolah.
6. Berikan Handphone yang Sederhana
6. Berikan Handphone yang Sederhana
Untuk menghindari sikap pamer, orangtua cukup memberikan handphone yang fiturnya sesuai fungsi dan kebutuhan (untuk sesuatu yang sangat signifikan saja), bukan ajang gaya-gayaan atau bersaing mengikuti tren. Esensi atau tujuan utama pemberian handphone pada anak sebetulnya adalah untuk kepentingan komunikasi dengan orangtua. Menurut Ike R Sugianto, Kalau hanya sebatas itu tidak perlu yang canggih, dan sebaiknya hindari memberi handphone yang banyak game-nya karena bisa jadi bumerang. Kalau anak sudah kecanduan, dia bisa sembunyi-sembunyi main game, bahkan saat di sekolah. Kalau tipe handphone yang dimiliki terlalu canggih, lanjut Ike, anak bisa tergoda untuk memakai semua fasilitas yang ada dan bisa berakibat pada melonjaknya pulsa. Selain itu,mereka dikhawatirkan melakukan kenakalan-kenakalan yang sulit dikontrol.Tameng terbaik adalah nilai agama dan norma.Selain itu,kedekatan dengan orangtua juga penting sehingga anak bisa terbuka.
Bagi anda yang menerapkan aturan bijak pada anak dapat berpengaruh positif sebagai media pembelajaran yang menyenangkan sedangkan di lain sisi penggunaan yang terlalu sering dan membuat anak anda ketergantungan sehingga hanya menginginkan bermain dengan gadget saja akan membuatnya menjadi anak yang anti sosial, cenderung tertutup dan tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Selain mendampingi anak, ada baiknya orang tua juga harus memberi contoh bagi anak dengan selalu memberikan waktu bermain yang berkualitas dengan anak dan membatasi penggunaan smartphone atau handphone di depan anak. Dunia nyata adalah tempat terbaik untuk belajar membangun kemampuan kognitif, sosial, dan kemapuan berbicara anak. Ajarkan anak dalam memanfaatkan handphone dengan baik, Jangan lupa, ada baiknya tetap memperkenalkan anak dengan kegiatan membaca buku atau bereksplorasi dengan dunia luar. (AAH)
Sumber:
http://chip.co.id/news/tips-gadget-apps-games/6372/kapan_waktu_yang_tepat_memperkenalkan_gadget_kepada_anak
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment