Article Detail
Terampil Bermedia
“Jika punya senjata, akan berkelana ke manapun. Jika punya tulisan, akan berkelana... (tanpa bayar),†demikian yang disampaikan St. Kartono dalam Workshop Pelatihan Jurnalistik Rabu (21/11). Workshop yang diikuti oleh 27 peserta tersebut bertempat di Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Yogyakarta yang masih menjadi satu rangkaian Workshop Market Share 2 hari sebelumnya (Senin 19/11 - Selasa 20/11).
Adapun tujuan diadakannya pelatihan jurnalistik tersebut, (1) peserta mengetahui dan memahami teknik-teknik dasar jurnalistik. (2) Kemampuan untuk melakukan reportase dan peliputan berbagai aktivitas dan kegiatan sekolah. (3) Keterampilan untuk membuat pemberitaan yang memiliki nilai jual. (4) Peserta memiliki kemampuan untuk mengelola media-media pemberitaan, khususnya website sekolah dan media-media promosi dan publikasi lainnya.
Langkah-langkah dasar yang diambil dalam pelatihan jurnalistik tersebut adalah who, what, were, why, wen, dan how (yang lebih dikenal dengan 5W + 1H). Namun ada yang tak kalah pentingnya dalam penulisan yakni so what. So what berarti apa dampak terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa ini? Apa pula dampaknya bagi pembaca?
Peserta tampak antusias ketika mendapat bekal jurnalistik dari St. Kartono. Mereka berharap setelah mendapat bekal tersebut dapat mempraktekkannya di sekolahnya masing-masing. Jadi, tidak ada kata “tidak punya waktu†atau “sibuk†bagi seseorang yang ingin maju dan berkembang!
Adapun tujuan diadakannya pelatihan jurnalistik tersebut, (1) peserta mengetahui dan memahami teknik-teknik dasar jurnalistik. (2) Kemampuan untuk melakukan reportase dan peliputan berbagai aktivitas dan kegiatan sekolah. (3) Keterampilan untuk membuat pemberitaan yang memiliki nilai jual. (4) Peserta memiliki kemampuan untuk mengelola media-media pemberitaan, khususnya website sekolah dan media-media promosi dan publikasi lainnya.
Langkah-langkah dasar yang diambil dalam pelatihan jurnalistik tersebut adalah who, what, were, why, wen, dan how (yang lebih dikenal dengan 5W + 1H). Namun ada yang tak kalah pentingnya dalam penulisan yakni so what. So what berarti apa dampak terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa ini? Apa pula dampaknya bagi pembaca?
Peserta tampak antusias ketika mendapat bekal jurnalistik dari St. Kartono. Mereka berharap setelah mendapat bekal tersebut dapat mempraktekkannya di sekolahnya masing-masing. Jadi, tidak ada kata “tidak punya waktu†atau “sibuk†bagi seseorang yang ingin maju dan berkembang!
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment