Article Detail
Art Performance, Seleksi Beasiswa Himeji International School
Kekuatan
berkesenian dan penguasaan budaya menjadi salah satu modal besar bagi generasi
muda untuk berkiprah di kancah internasional. Pengalaman para siswi SMA Stella
Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta membuktikan hal tersebut.
Dua SMA
yang berada di bawah naungan Yayasan Tarakanita ini kembali bekerja sama di
bidang pendidikan dengan Himeji International School di Hyogo Jepang, berbekal
kekuatan seni dan budaya sebagai salah satu kemampuan yang dimiliki siswi
terpilih. Sejak 2016, Himeji International School selalu menerima siswi-siswi
terbaik SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Aleksandrea Tri Amboro
selaku Kepala Divisi Pendidikan Tarakanita Yogyakarta sekaligus Ketua panitia
seleksi menjelaskan bahwa seleksi program beasiswa ini diikuti oleh para siswi
yang duduk di kelas XI.Tahun ini, lebih dari 60 siswi SMA Stella Duce 1 dan SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta akan memperebutkan dua kursi untuk belajar di Jepang
mulai dari musim semi April 2024 hingga Maret 2025. Pemilihan siswi penerima beasiswa ini berjalan melalui proses yang
terbilang panjang. Para siswa mengikuti seleksi selama hampir dua bulan, mulai
dari 15 Juli 2023 hingga direncanakan akan berakhir 9 September 2023. Seleksi
pun akan diakhiri dengan ‘Tarakanita Scholarship Camp’ bagi
siswa terpilih, imbuhnya.
Bekal Seni dan Budaya
Salah satu
tahapan seleksi yang akan dilalui para siswi adalah penguasaan seni dan budaya.
Kemampuan seni dan budaya menjadi salah satu prasyarat wajib yang harus dilalui
para siswi. Selain itu para siswi juga wajib memenuhi prasyarat lain seperti
kemampuan akademik, wawasan kebangsaan, serta kepribadian dan karakter. Pada
kesempatan kali ini para peserta seleksi mementaskan art performance yang
diadakan pada tanggal 14 sampai dengan 15 Agustus 2023 di aula SMP Stella Duce
1 Dagen, Yogyakarta. Dalam art performance,
setiap siswi dituntut mempersiapkan diri dan menampilkan kemampuan terbaik
dalam seni budaya yang dimilikinya. Mereka mementaskan beragam bentuk seni dan
budaya mulai dari menyanyi, menari, bermain musik, melukis, monolog dan story
telling, bermain peran, hingga budaya Jawa seperti membatik dan
macapat. Ketatnya seleksi penguasaan seni dan budaya juga didukung oleh standar
penilaian yang dilakukan oleh para juri dari kalangan profesional dan pemerhati
seni. Tahun ini, seleksi penguasaan seni dan budaya menghadirkan tiga juri yang
kompeten di bidangnya. Salah satu juri adalah Asriuni Pradipta, pengajar
Insitut Seni Yogyakarta yang pernah memenangkan ajang World Choir Games 2010
sebagai vokalis dan ajang Pesparani Nasional sebagai pelatih vokal. Selain itu,
ada juga Daruni, pendiri Tari Natya Lakshita bersama Didik Nini Thowok dan
pernah menerima Anugerah Penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX dan XXX dari
Presiden Republik Indonesia. Juri lainnya adalah Kandida Rani Nyaribunyi,
alumnus ISI Yogyakarta yang pernah mendapatkan gelar lulusan terbaik, putri
almarhum Musisi Djaduk Ferianto yang kini banyak berkiprah sebagai media
relation berbagai acara seni dan budaya. Rani juga merupakan
penerima beasiswa studi di HIS Jepang pada tahun ajaran 2016/2017. Sejak tahun
2016, sebanyak 14 siswi SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
telah mendapatkan beasiswa. Beberapa diantara mereka, berkesempatan melanjutkan
studi di sejumlah universitas ternama di Jepang, seperti di Kanazawa Institute
of Technology Jepang.
Latar Belakang Kerja Sama
Yayasan
Tarakanita yang bergerak di bidang Pendidikan dengan 60 sekolah di seluruh
Indonesia dan di antaranya adalah SMA Stella Duce 1 dan SMA Stella Duce 2
Yogyakarta, menjalin kolaborasi dengan Himeji International School sejak tahun
2013. Kerja sama ini kemudian diperluas dengan menghubungkan sistem pendidikan
menengah pertama (SMP) di Indonesia dengan pendidikan menengah atas (SMA) di
Jepang, yang disebut kerja sama offshore school. Kerja sama ini
merupakan inovasi pendidikan pertama di Indonesia untuk jenjang sekolah
menengah pertama. Kolaborasi baru ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa
menjadi pemimpin masa depan, melalui kurikulum dalam pembelajaran yang
mengutamakan keunggulan akademik, kesiapan siswa untuk berkolaborasi dengan
masyarakat dunia, serta memberikan kesadaran tentang isu-isu global yang
dihadapi dunia sebagaimana tercantum dalam sustainable development goals (SDG’s).
Sumber : HIDUPKATOLIK.COM dengan judul : Perlunya Penguasaan Seni dan Budaya untuk
Pendidikan ke Jenjang Internasional
Link :
-
there are no comments yet