Article Detail
“BREAK THE FAST ALONG THE INTERFAITH AND MUSICAL HARMONY”
Pada
hari Rabu, 27 Maret 2024 Asrama Putri SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
menyelenggarakan buka bersama yang juga menghadirkan Pengurus OSIS putri SMPN
13 Yogyakarta, Remaja Masjid putri Masjid Komaruddin dan santriwati dari Rumah
Cinta Fatimah di Rausyan Fikr Institute. Selain berbuka puasa, anak-anak juga
diajak untuk terlibat sharing lintas iman dan pertunjukan seni
keagamaan. Kegiatan ini diselenggarakan guna merespon keresahan warga asrama
akan keingintahuan terhadap nilai spiritual dibalik pelaksanaan puasa umat
muslim, sekaligus menjadi ruang perjumpaan bagi peserta didik Katolik dan Islam
untuk menjalin relasi yang harmonis dengan sesama yang memiliki latar belakang
agama yang berbeda. Momentum puasa pra-Paskah dan puasa Ramadhan menjadi titik
temu reflektif bagi anak-anak dalam menghayati keberagaman ditengah kehidupan
majemuk.
Dibuka dengan doa dari perwakilan Katolik dan Islam, kegiatan ini berlangsung secara hangat dan harmonis. Keharmonisan pun dilanjutkan melalui sambutan reflektif dari Ester Nurhana Kusumawati selaku koordinator asrama dan Bapak R.V. Banu Hastha Kunjana sebagai Kepala SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Tidak berhenti disitu, suasana hangat dilanjutkan dengan momen berbagi cerita baik oleh Sr. Christine, CB dan Ummi Rosita dari perwakilan rohaniwan Katolik dan Islam. Keduanya membagikan inspirasi iman Kristen dan puasa serta refleksi berpuasa dalam agama Islam termasuk hal-hal yang menjadikannya unik dan indah seperti takjil misalnya. Peserta kegiatan sangat antusias merespon cerita yang dibagikan oleh kedua narasumber, mereka secara aktif bertanya dan menjawab umpan balik. Selepas sharing session, kegiatan dilanjutkan dengan Doa Malaikat Tuhan dan sholat maghrib berjamaah di aula SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Kemudian peserta menikmati santap makan bersama yang diawali dengan doa buka puasa oleh perwakilan umat Islam dan doa makan oleh perwakilan umat Katolik. Sembari santap bersama, peserta menyaksikan persembahan lagu-lagu bertema keagamaan dan diakhiri dengan lantunan tilawatil Quran.
Ruang
perjumpaan antar umat beragama seperti ini perlu untuk terus dilakukan.
Semangat hidup bersama secara harmonis dan toleransi yang holistik dimulai dari
mengenal. Proses mengenal itu salah satunya terjadi karena adanya ruang
perjumpaan. Hoax dan berbagai hal negatif lain seringkali menimbulkan prasangka
buruk terhadap sang liyan yang kemudian melahirkan potensi konflik yang
sebagian berujung pada kekerasan. Berbagai upaya dilakukan untuk menjadi counter
terhadap maraknya berita dan cerita provokatif tersebut. Oleh sebab itu,
institusi pendidikan seperti SMP Stella Duce 2 Yogyakarta perlu mengambil
langkah konkrit untuk terlibat aktif dalam gerakan bersama menjaga perdamaian
antar umat beragama. Peserta didik akan menjadi ujung tombak yang menginspirasi
dan menggerakkan generasi selanjutnya untuk senantiasa memaknai Ketuhanan yang
Berkebhinekaan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. (enk)
Penulis : Ester Nurhana Kusumawati
-
there are no comments yet