Article Detail
Belajar 5 jam pelajaran tetap asyik.
Menjadi salah satu agenda akhir Workshop Kurikulum Cc5+ Tarakanita yaitu praktik Macro Teaching dengan menerapkan kurikulum Cc5+ Tarakanita, dilaksanakan pada hari terakhir yaitu Kamis, 8 Maret 2018. Peserta workshop Kurilulum dibagi menjadi 2 kelompok yaitu sebagai guru model dan observer. Teori dan metode telah disiapkan dalam kegiatan worshop hari sebelumnya di wisma Syantikara. Pelaksanaan Macro Teaching menggunakan 5 Jam Pelajaran, setiap guru model di pantau oleh 2 observer.
Sama halnya sebagai salah satu gambaran pelaksanaan Macro Teaching di SMA Stella Duce 2, Ibu Wuri sebagai guru model dan Bapak Ari serta Ibu Ratna sebagai Observer. Pelajaran mulai pukul 08.00 wib, sebagai awal pembelajaran guru memberikan pengantar dengan mengajak siswa untuk menebak angka dalam permainan warna persis seperti tes buta warna. Game sederhana ini mampu membuat siswa antusias mengawali pembelajaran. Game yang berikan ternyata juga berkaitan dengan materi yang akan disampaikan yaitu indra dalam tubuh manusia. Kemudian siswa diminta untuk mengingat kembali apa yang pernah dipelajari tentang alat indra di jenjang SMP dulu dengan diberikan pretest. Kembali guru model mengajak siswa menggali rasa ingin tahu tentang alat indra, sehingga siswa diminta untuk menuliskan apa yang siswa ingin tahu tentang alat indra secara individu. Guru model tak lantas memberikan jawaban-jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan siswa tetapi guru model meminta siswa membuat kelompok dan berdiskusi mencari dan menemukan jawaban dari pertanyaan yang tadi muncul dengan sumber reverensi dari buku maupun internet. Pada sesi 1 sebelum istirahat setiap kelompok menyampaikan apa yang ditanyakan serta jawaban yang ditemukan, dengan sesekali guru model mendampingi dan memberikan penjelasan singkat.
Masih dalam kelompok, sesi II (setelah istirahat kurang lebih 15 menit) siswa diajak ke ruang laboratorim IPA untuk praktik dan mengamati tentang dua indra manusia yaitu lidah dan mata. Tugas yang diberikan dalam kelompok adalah menguji coba tentang titik buta, pengaruh cahaya dalam melihat, mengamati fungsi lidah sebagai indra pengecap rasa asin, manis, pahit, dll. dibeberapa titik permukaan lidah. Setelah masing-masing kelompok mencatat hasil praktik makan giliran kelompok mempresentasikan hasil praktik dan pengamatannya. Pada sesi Tanya jawab dalam presentasi siswa juga masih sangat antusias untuk berdiskusi lintas kelompak. Guru model lantas memberikan ulasan materi dan catatan penting tentang alat indra. Kurang lebih pukul 11.00 wib sebagai penutup anak di berikan lagi soal-soal test oleh guru model untuk mengetahui daya serap materi oleh siswa.
Tidak mudah mengajak para peserta didik belajar selama 5 jam dengan tetap mempertahankan motivasi dan konsentrasi siswa dalam belajar. Belajar mengajar dengan model seperti ini khususnya untuk matapelajaran Biologi, guru model berhasil mengajak siswa untuk belajar dengan suasan akrab dan antusia. menurut testimony guru model merasa tidak capek dan siswa tidak merasa jenuh, siswa terlihat menikmati proses pembelajaran. Semoga kurikulum Cc5+ Tarakanita memiliki keunggulan dan diferensiasi Kurikulum yang berciri khas Tarakanita, berbasis Pendidikan Karakter Tarakanita yang bermuara pada Keunggulan Karakter dan Keunggulan Akademik Peserta Didik sesuai dengan tujuannya. (ahyt)-
there are no comments yet