Article Detail

Lestarikan Budaya Bangsa

      “Sumangga Kitha Ngayogyakarta dipun bangun kanthi lelandhesan SEGORO AMARTO (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta). Lampah budaya ingkang dipun ugemi warga Ngayogyakarta, inggih punika gotong royong, guyub rukun, rasa handarbeni, teguh nguri-nguri tradhisi lan budaya, kurmat dhumateng pepundhen lan sak piturutipun dipun wujutaken salebeting mobah mosikipun sedaya warga, mliginipun para siswa (Mari Kota Yogyakarta kita bangun dengan dasar SEGORO AMARTO [Semangat Gotong Royong Membuat Majunya Yogyakarta]. Budaya yang dianut masyarakat Yogyakarta adalah gotong royong, rukun, rasa memiliki, melestarikan tradisi dan budaya, hormat sesama dan sebagainya diwujudkan dalam tingkah laku semua masyarakat terlebih para siswa),” demikian sambutan tertulis Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti yang dibacakan oleh Bapak Agus Purnama selaku pembina upacara dalam rangka HUT Kota Yogyakarta ke-256 di SD Tarakanita Bumijo, Yogyakarta.
      Berkaitan dengan HUT Kota Yogyakarta ini, sekolah-sekolah yang ada di Kota Yogyakarta dianjurkan untuk mengadakan Upacara Bendera dengan menggunakan busana daerah baik siswa, guru, dan karyawan. Sejatinya HUT Kota Yogyakarta ini jatuh pada tanggal 7 Oktober, namun karena pada tanggal tersebut adalah hari Minggu maka perayaan diadakan serentak pada Senin (8/10).
      Sekolah-sekolah yang bernaung di Yayasan Tarakanita pun terlibat dengan mengadakan Upacara Bendera dan mengenakan busana daerah (siswa, guru, dan karyawan) seperti TK Tarakanita, SD Tarakanita Bumijo, dan SMP Stella Duce 1. Sedangkan untuk SMA Stella Duce 1 dan 2, para siswi diperkenankan menggunakan busana batik dan untuk guru-karyawan menggunakan busana daerah. Kemudian untuk SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, baik itu siswa, guru, dan karyawan mengenakan busana batik bebas.
      Upacara Bendera khusus di SD Tarakanita Bumijo, seluruh petugas upacara oleh guru dan karyawan dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar. Kegiatan ini bertujuan agar siswa kenal pakaian adat Jawa dan tata cara upacara bendera dengan bahasa Jawa. Selain itu, guru dan karyawan memberi contoh bagaimana menjadi petugas upacara yang baik “Ing Ngarsa Sung Tuladha”.
      Setelah upacara, diadakan beberapa perlombaan bagi para siswa. Untuk kelas 1 dan II mengikuti lomba mewarnai yang bertema budaya Kota Yogyakarta untuk menanamkan kecintaan mereka terhadap budaya Kota Yogyakarta. Lomba dolanan jamuran diadakan untuk kelas III yang dimaksudkan agar para siswa mengenal dan dapat melakukan dolanan jamuran yang di dalamnya terkandung nilai kebersamaan, kerukunan, kejujuran, taat aturan, dan sukacita. Sedangkan untuk kelas IV dan V mengikuti lomba gerak dan lagu dolanan anak untuk melatih kreativitas gerak, memiliki kegembiraan, melatih kerjasama, kekompakan, peka, dan dapat berkompetisi secara sportif. Selanjutnya lomba membuat poster dengan aksara Jawa untuk siswa kelas VI yang bertujuan agar para siswa lebih mengenal dan mencintai aksara Jawa, dapat berkreativitas dalam hal menulis, dan dapat melestarikan aksara Jawa.
      Bapak Thomas Mardiono S.Pd selaku Koordinator SD Tarakanita Bumijo berharap, semoga dengan pengenalan kearifan budaya lokal nilai-nilai budaya akan tertanam pada jiwa para siswa dan dapat membentuk karakter bangsa yang unggul. Dengan demikian anak-anak nantinya menjadi bangsa yang punya jati diri dan punya rasa bangga yang tinggi sebagai bangsa Indonesia. (frcb)
    

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment