Article Detail

Mengenal Batik di Peringatan HUT RI ke-73

Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73, seluruh karyawan unit karya Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta mencoba membuat batik dengan teknik celup. Pada hari Jumat, 18 Agustus 2018 kegiatan dimulai dengan terlebih dahulu diawali dengan jalan sehat di sekitar kantor. Sembari jalan sehat mereka memungut sampah  plastik yang ada disepanjang jalan yang dilewati. Suster Felisita CB dan Sr. Hedwig CB yang juga ikut serta dalam kegiatan jalan sehat bersama karyawan nampak antusian dan semangat. Tak jarang tawa mereka begitu lepas tanpa jarak antara pimpinan dan bawahan, semuanya akrab.
Setelah jalan sehat selesai, para karyawan istirahat sebentar kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membuat batik celup sendiri. Ibu Damayanti, guru dari SMP Stella Duce 1 yang juga kompeten terhadap batik menjadi mentor dalam kegiatan ini. Membuat batik sendiri menjadi pengalaman pertama para karyawan. Mulai dari tahap awal yaitu melipat kain karyawan masih nampak kaku dan tidak sedikit yang harus mengulang melipat kain dari awal karena gagal. Melipat kain sesuai pola ternyata juga memerlukan keterampilan dan teknik tersendiri. Beberapa macam warna disediakan dalam nampan yang sudah dicampur dengan air hangat. Kain yang sudah dilipat sesuai pola kemudian dibasahi dengan air jernih. Setelah kain sudah cukup basah baru kemudian kain siap dicelup dengan pewarna, pemilihan warna sesuai kreasi dan imajinasi yang akan dihasilkan oleh masing-masing peserta. Setelah pewarnaan selesai kain ditiriskan sebentar kemudian dimasukkan kembaali dalam cairan glossy sebagai penguat atau pengikat warna dalam kain. Kain kemudian dibuka lipatannya secara perlahan-lahan dan dijemur. Warna dan pola yang dibuat ternyata menjadi kejutan tersendiri karena terkadang warna yang diimajinasikan menjadi berbeda dengan kenyataan perpaduan warna yang meresap dalam kain. Itu lah seninya batik celup, ada degradasi warna yang sulit ditebak. Menurut mentor pewarnaan yang baik dan mendekati apa yang diimajinasikan memang butuh pengalaman dan keterampilan dengan sering mempraktikkan membuat batik celup. Karyawan yang terlibat sebagai peserta merasa puas dan bangga ternyata mereka juga bisa membuat batik sendiri, batik yang asli dan khas buatan sendiri.
Kegiatan ini selain untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia juga menumbuhkan rasa cinta akan budaya Indonesia yang sangat beragam. Semoga lebih banyak lagi budaya yang bisa digali dan dikenali oleh karyawan dan masyarakat luas umumnya, sehingga budaya Indonesia tetap menarik dan lestari.
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment